Selasa, 07 Maret 2017

SEJARAH SINGKAT PERKEMBANGAN HOTEL DI INDONESIA

 •Masa Penjajahan Belanda
              Sejarah perkembangan perhotelan di Indonesia belum banyak terungkap, juga belum banyak buku yang mengungkapkan masalah ini. Indonesia telah dikenal di dunia pariwisata sejak sebelum Perang Dunia ke I, tetapi jumlah wisatawan yang berkunjung masih terbilang ribuan.  Seiring dengan perkembangan kedatangan wisatawan asing ke indonesia yang lebih memerlukan sarana akomodasi pariwisata yang memadai, maka semasa penjajahan kolonial Belanda, mulai berkembanglah hotel-hotel di Indonesia.
Dari buku PARIWISATA INDONESIA DARI MASA KE MASA tercatat hotel-hotel yang sudah hadir pada saat itu diantaranya :
1. Jakarta, dibangun Hotel Des Indes, Hotel Der Nederlanden,
2. Hotel Royal dan Hotel Rijswijk.
3. Surabaya, berdiri Hotel Sarkies dan Hotel Oranje.
4. Semarang, berdiri Hotel Du Pavillion.
5. Malang, Palace Hotel.
6. Solo, Slier Hotel.
7. Yogyakarta, Grand Hotel ( sekarang Hotel Garuda )
8. Bandung, Hotel Savoy Homann, Hotel Preanger dan Pension 9. Van Hangel ( kini Hotel Panghegar ).
10. Bogor, Hotel Salak.
11. Medan, Hotel de Boer dan Hotel Astoria.
12. Makasar, Grand Hotel dan Staat Hotel.


•Masa Penjajahan Jepang
         Keadaan akomodasi pada saat itu sangat menyedihkan. Banyak hotel yang diambil alih oleh Pemerintah jepang untuk dijadikan rumah sakit atau asrama, sedangkan yang bagus dijadikan tempat tinggal perwira tentaranya dan kemudian dinamakan Heitany Ryokan. Keadaan semakin buruk seiring kekalahan Jepang pada Perang Dunia 2 di mana industri pariwisata maupun perhotelan menjadi mati.



  •Setelah Indonesia Merdeka
Pada tahun 1946, sejumlah pimpinan hotel di Indonesia berkumpul untuk menetapkan Organisasi Perhotelan yang pertama kali bernama Badan Pusat Hotel Negara (BPHN) yang berpusat di hotel Merdeka Malang. Kemudian BPHN mendapat kepercayaan untuk mengatur tempat sidang Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP) berhasil menyusun Kabinet RI, dalam sidang pertamanya mengeluarkan Maklumat No. 1/H/47 tertanggal 1 Juli 1947, yang memutuskan Perhotelan masuk dalam kementrian Perhubungan dan dalam pertemuannya dengan BPHN disepakati membentuk suatu badan atau lembaga HONET (Hotel Negara dan Tourism) yang diberi wewenang untuk melanjutkan tugas-tugas pengusahaan hotel-hotel di bekas wilayah belanda. Dan direktur badan ini adalah R. Tjipto Ruslan. Kemudian dengan adanya Perjanjian KMB tahun 1949, “ semua harta dan benda milik Belanda harus dikembalikan kepada pemiliknya” maka sejak itu HONET resmi dibubarkan. Pada tahun 1952 beberapa tokoh perhotelan bangsa Indonesia mendirikan suatu organisasi yang bernama SERGAHTI (Serikat Gabungan Hotel dan Tourism Indonesia) yang diresmikan oleh Wakil Perdana Mentri Wongsonegoro,S.H. bertempat di hotel Des Indes.
Di Indonesia perkembangan usaha perhotelan modern di awali dengan di bukanya Hotel Indonesia (HI) di Jakarta pada tahun 1962 yang merupakan hotel pertama dan satu-satunya bertaraf internasional di Indonesia. Dalam dasar warsa 1970-an baru muncul hotel-hotel bertaraf internasional lainnya yang dimiliki oleh perusahaan swasta nasional.

4 komentar:

  1. Artikel Yang Bagus Gan ^_^
    Ijin Comment Ya Gan ^_^
    Terima Kasih Gan ^_^

    BANDAR TOGEL
    POKER ONLINE
    CASINO LIVE
    SABUNG AYAM
    SLOT GAMES SERU
    Sportbook


    Daftar sekarang juga disini, informasi selanjutnya bs menghubungi cs kami di:
    LIVE CHAT 24 Jam
    IG : CSPIANO4D
    LINE : PIANOTOTO4D
    WA : +855962092264

    BalasHapus
  2. Terimakasih materinya. sangat membantu

    BalasHapus
  3. Terimakasih materi ini sungguh sangat membantu saya saat belar di sekolah

    BalasHapus